JAKARTA – Subholding gas PT PGN (Tbk) menyadarkannya pabrik LNG Arun terletak di Lhokseumawe. Kilang Arun akan menjadi terminal dan hub penerima LNG utama.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Achmad Muchtasyar menegaskan, hal ini merupakan bagian dari komitmen PGN yang diamanahkan pemerintah untuk menyediakan energi yang baik, ramah lingkungan, dan murah di seluruh pelosok negeri.
“Tujuan utamanya adalah mewujudkan LNG Hub di Arun dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada yang dioperasikan PT Arun NGL,” ujarnya, Rabu (27/9/2023).
Yakni 6 buah train LNG berkapasitas 12,5 MTPA, ekstraksi LPG berkapasitas 1,4 MTPA, condensing plant berkapasitas 20.000 bpd, 2 buah dermaga LNG, 5 buah tangki LNG berkapasitas 636.000 m3, 4 buah tangki LPG dengan kapasitas 636.000 m3. kapasitas 302.000 m3, 4 tangki kondensat berkapasitas 2,12 juta bbl dan satu jetty LPG.
Achmad kembali mengatakan, dengan adanya Terminal Penerima dan Hub LNG ini akan memungkinkan para pedagang gas untuk menyewa fasilitas penyimpanan LNG yang ada sebelum mengirimkannya ke negara pengguna.
Direktur PT Perta Arun Gas Bara Ilmarosa dan Yan Syukharial dalam kunjungan kerja tersebut membenarkan, proses revitalisasi akan dimulai tahun ini dan diharapkan selesai pada awal tahun 2025. Seluruh peralatan kilang LNG sudah siap digunakan karena sudah ada penyewa yang menunggu untuk digunakan. .
Kilang LNG Arun sendiri didirikan pada tahun 1974 awalnya untuk mendukung produksi gas dari blok Arun. Kilang tersebut tidak beroperasi sejak tahun 2004, ketika ladang Exxon Mobil kehabisan bahan bakar. Revitalisasi terminal regasifikasi LNG ini merupakan sebuah terobosan dalam optimalisasi infrastruktur yang ada di kilang LNG Arun.
Ikuti berita Okezone berita Google
Konten di bawah ini disajikan oleh pengiklan. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam konten ini.
Quoted From Many Source